Tuga Basis Data Resume ke 2
01:33
By
pena&kertasputih
Nim 2131310069,
Syahtriani Paramitasari. D3 Amik Wahana mandiri.Seamolec Batch 4,
tugas Basisd ata
0
komentar
PERTEMUAN KE 2
Data Base
Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB)
Nama : Syahtriani Paramitasari
Nim :
2131310069
DBMS dapat diartikan sebagai
program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
Kelebihan dari DBMS antara lain
adalah:
Kepraktisan. DBMS
menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak
menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
Kecepatan. Komputer
dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
Mengurangi kejemuan. Pekerjaan
yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin
tidak merasakannya.
Update to date. Informasi yang tersedia selalu
berubah dan akurat setiap.
Keuntungan-keuntungan dalam
penggunaan DBMS antara lain adalah:
a) Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu
orang atau kelkompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan
keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam
persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b) Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam
basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan
kontrol data yang terjaga.
c) Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan
data yang disimpan dalam komputer.
d) Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e) Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang
memudahkan pengguna dalam mengolah data.
f) Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat
terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy
dan pengelolaan proses pembaruan data.
g) Pandangan user (user view). Ada
kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda
dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut
kebutuhan.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara
lain:
a.
Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan
perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya
pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b.
Sangat kompleks. Sistem basis data
lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah
terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c.
Resiko data yang terpusat. Data
yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan dataselama proses
aplikasi.
Fungsi DBMS
1. Data
Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data
Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk
mengakses data
3. Data
Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity
data yang didefinisikan oleh DBA
4. Data
Recovery & Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan
pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan
disk, dsb
5. Data
Dictionary, DBMS harus menyediakan data dictionary.
6. Performance,
DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin
Komponen DBMS
1. Query
Prosesor, komponen yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database
Manager, menerima query & menguji eksternal & konceptual untuk
menentukan apakah record – record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
kemudian database manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File manager,
memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk
4. DML
Prosessor, modul yang mengubah perintah DML yang ditempelkan kedalam program
aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi
5. DDL
compiler, merubah statement DDL menjadi kumpulan table atau file yang berisi
data dictionary / meta data
6. Dictionary
manajer, mengatur akses dan memelihara data dictionary
Contoh bahasa menggunakan
komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanykan
aplikasi-aplikasi DBMS.
Skema
dan Instan Basis Data
Skema basis data merupakan
deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap
perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran
skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil deskripsi basis data.
Sekelompok data yang tersusun dalam
satu baris rekaman (record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).
Arsitektur
DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama
arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik
dengan program aplikasi user.
Skema-skema tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi
struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta
mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur
pengaksesan data.
b. Level konsepsual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis
data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi
tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data
secara detail.
c. Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan
data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh
kelompok user tersebut.
Keuntungan dari arsitektur ini
antara lain:
a. Perubahan skema konsepsual, yaitu adanya perubahan dalam skema
konsepsual contohnya penambahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada
program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema
konsepsual yang baru maka program aplikasi harus disesuaikan juga.
b. Perubahan skema internal. Pemisahan antara skema eksternal dan
skema internal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal,
misalnya ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada
aplikasi.
c. Perubahan skema eksternal. Adanya penambahan skema eksternal atau
pembuatan skema eksternal baru tidak akan berpengaruh pada aplikasi yang ada
selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.
Perbedaan Traditional File Management (FMS) dengan
Database Management System (DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
- Bersifat program oriented
- Bersifat kaku
- Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya
keselarasan data ( data inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
- Bersifat data oriented
- Bersifat luwes/fleksible
- Kerangkapan data serta keselarasan data dapat
terkontrol
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah
satu kelebihan system database dimana DBA dapat merubah struktur storage &
stategi akses dakam pengembangan system database tanpa mengganggu
program-program aplikasi yang sudah ada.
2 Tingkat Data Independence :
1.
Physical data independence, yaitu “perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual schema”.
2. Logical
data independence, yaitu” Conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi
ekternal schema”.
ALASAN
PERLUNYA PRINSIP
DATA INDEPENDENCE DITERAPKAN PADA PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1.
Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang ada
2.
Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk - produk baru tanpa mengganggu program - program aplikasi
yang telah ada
3.
Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data,
dengan memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA USER PADA DBMS DENGAN PHYSICAL DATABASE,
0 komentar: