tugas basis data resume ke bab 3
01:42
By
pena&kertasputih
Nim 2131310069,
Syahtriani Paramitasari. D3 Amik Wahana mandiri.Seamolec Batch 4,
tugas Basisd ata
0
komentar
BAB 3
MODEL DATA
Nama : Syahtriani Paramitasari
Nim : 2131310069
Model
Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan
deskripsi struktur basis data, yaitu:
a. Model data konseptual (high level) menyajikan konsep tentang
bagaiman user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan
tiga konsep penyajian data yaitu:
Ø Entity (entitas) merupakan penyajian
obyek, kejadian atau konsep dunia nyata
yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis
data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
Ø Atribute (atribut) adalah
keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti
NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
Ø Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau
interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan
berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana
deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi
tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat
membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.
c.
Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data
disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data
sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam
komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model
hirarki, jaringan dan relasional.
JENIS-JENIS
MODEL DATA
1)
Object Based Data Model
2)
Record Based Data Model
3)
Physical Based Data Model
4) Conceptual
Based Data Model
1)
OBJECT BASED DATA MODEL
Model
data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar
entitas.
Terdiri
dari :
o
Entity Relationship model
o
Binary model
o
Semantik data model
ð Entity
Relationship model
Model entity-relationship pertama kali diperkenalkan oleh Peter
Chen pada tahun 1976. Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Memilih entitas-entitas yang akan disusun dalam basis data dan
menentukan hubungan antar entitas yang telah dipilih.
b. Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan
sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh (ternormalisasi).
Model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi
bahwa real word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau
relasi antara object-object tersebut.
E-R
MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi
database. Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan
jumlah entity yang dpt dikaitkan dengan
entity lainnya melalui relationship-set.
Elemen-elemen dalam model ER dapat digambarkan pada gambar diagram
di bawah ini:
Entitas merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasikan
dalam lingkungan kerja pengguna. Entitas yang diberikan tipe dikelompokkan ke
kelas entitas. Perbedaan antara kelas entitas dan instansi entitas adalah
sebagai berikut:
Kelas entitas adalah kumpulan
entitas dan dijelaskan oleh struktur atau format entitas di dalam kelas.
Instansi kelas merupakan bentuk
penyajian dari fakta entitas.
Umumnya terdapat banyak instansi entitas di dalam setiap
entitas kelas. Setiap entitas kelas memiliki atribut yang menjelaskan
karakteristik dari entitas tersebut, sedangkan setiap instansi entitas mempunyai
identifikasi yang dapat bernilai unik (mempunyai nilai yang berbeda untuk
setiap identifikasinya) atau non-unik (dapat bernilai sama untuk setiap
identifikasinya).
Antara entitas diasosiakan dalam suatu hubungan (relationship). Suatu relasi dapat memiliki
beberapa atribut. Jumlah kelas entitas dalam suatu relasi disebut derajat relasi.
Gambar di bawah
ini merupakan contoh dari relasi berderajat dua dan relasi berderajat tiga.
ð
Binary
Model
Relasi memiliki tiga tipe biner yaitu:
a. One-to-one (1:1). Hubungan terjadi bila setiap instansi entitas hanya memiliki
satu hubungan dengan instansi entitas lain.
b.
One-to-many (1:M). Relasi ini
terjadi bila setiap instansi dapat memiliki lebih dari satu hubungan terhadap
instansi entitas lain tetapi tidak kebalikannya.
c.
Many-to-many (M:N). Hubungan saling
memiliki lebih dari satu dari setiap instansi entitas terhadap instansi entitas
lainnya.
Selain relasi antara dua entitas, terdapat juga hubungan
terhadap entitasnya sendiri yang disebut dengan recursive relationship (self relation). Hubungan ini dapat mempunyai tipe biner, seperti yang sudah
dibahas sebelumnya.
ð Semantic
Model
Hampir sama
dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak
dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai
contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh
sebelumnya, dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar di atas.
2). RECORD BASED
DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada user tentang hubungan logic
antar data dalam basis data
PERBEDAAN
DENGAN OBJECT BASED DATA MODEL
Pada record
based data model disamping digunakan untuk menguraikan struktur logika
keseluruhan dari suatu database, juga digunakan untuk menguraikan implementasi
dari system database ( higher level description of implementation)
Terdapat 3 data
model pada record based data model :
a. Klasifikasi berdasarkan model data. Klasifikasi ini terdiri dari
model data hirarki, model data jaringan, model data relasional.
1. Model data hirarki
Dalam model ini, data disusun
menurut struktur pohon yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis
data akademi. Pada puncak hirarki diesbut dengan akar (root). Tiap entitas tingkat atas (parent) mempunyai satu atau lebih
sub-entitas (children) sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu induk,
tetapi dapat mempunyai banyak anak.
Pada mode data hirarki, hubungan
antar entitas dinyatakan dalam satu-banyak (one
to many) atau satu-satu (one
to one). Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas dan
setiap Fakultas terdapat banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan seterusnya.
Tanda panah menunjukkan derajat keterhubungan “banyak”.
Untuk menampilkan semua mata kuliah
pada Fakultas tertentu harus dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama adalah
menampilkan rekaman semua Dosen yang mengajar di Fakultas tersebut, kemudian
baru mata kuliah yang dipegang oleh para Dosen. Dalam hal ini penampilan data
terlihat kurang efisien, sebab menggunakan entitas perantara (dosen) yang harus
ditampilkan juga. Dikarenakan kunci data yang digunakan untuk menghubungkan
antar entitas diberi kode dalam struktur data, maka untuk jumlah entitas
perantara yang sedikit masih dapat dikatakan efisien.
Kelemahan lain pada model data hirarki adalah tidak
dapat melakukan pencarian data pada field. Misalnya dalam entitas mata ki\uliha
tida pat ditampilkan hanya mata kuliah dengan jumlah SKS tertentu, sebab field
“Jumlah SKS” bukan sebagai kunci data. Hal ini masih dapat dilakukan dengan
mengubah struktur data dengan memberi hubungan khusus yang digunakan untuk
mengubah struktur database. Kelebihan model ini adalah sangat mudah dipahami
dan mudah dalam pembaharuan data [Waliyanto2000].
- Model
data Jaringan
Dalam model ini setiap entitas
dapat mempunyai banyak induk dan banyak anak. Pada gambar menunjukkan entitas
mata kuliah mempunyai dua induk, yaitu langsung berhubungan dengan Fakultas dan
Dosen.
Gambar 1.5 Organisasi rekaman data model raringan
[Waliyanto2000]
Dalam model ini lebih sedikit terdapat data rangkap,
namun lebih banyak terdapat hubungan antar entitas, sehingga akan menambah
informasi hubungan yang harus disimpan dalam database. hal ini akan menambah volume dan kerumitan dalam penyimpanan
berkas data.
3. Model data Relasional
Dalam model ini setiap field dapat
dijadikan kunci data. Data rekaman disusun dari nilai yang berhubungan (record). Baris-baris ini akan membentuk
tabel yang umunya tersimpan dalam satu berkas (file).
Dengan menggunakan model ini,
pencarian field dari suatu tabel atau banyak tabel dapat dilakukan dengan
cepat. Pencarian atribut yang berhubungan pada tabel yang berbeda dapat
dilakukan dengan menghubungkan terlebih dahulu tabel-tabel tersebut dengan
menggunakan atribut yang sama (joint operation).
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan model ini adalah
sebagai berikut [Waliyanto2000]:
v
Model ini lebih luwes karena nilai
data dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai proses pencarian data.
v
Model ini mempunyai latar belakang
teori matematika.
v
Pengorganisasian model relasional
sangat sederhana, sehingga mudah dipahami.
v
Basis data yang sama biasanya dapat
disajikan dengan lebih sedikit terjadi data rangkap (redudancy data).
Sedangkan beberapa kelemahan model
ini adalah [Waliyanto2000]:
v
Lebih sulit dalam implementasinya
terutama untuk data dengan jumlah yang besar dan tingkat kompleksitasnya
tinggi.
v
Proses pencarian informasi lebih
lambat, karena beberapa tabel tidak dihubungkan secara fisik. Dalam manipulasi
data yang menggunakan beberapa tabel akan memerlukan waktu yang lama, karena
tabel-tabel harus dihubungkan terlebih dahulu.
a.
Klasifkasi berdasarkan lokasi
penyimpanan data, yaitu DBMS terpusat dan DBMS terdistribusi. Dalam DBMS
terpusat basis data disimpan dalam satu komputer media penyimpan sehingga
pengguuna sistem mengakses data dari pusat. DBMS terdistribusi, basis data
tersebar pada penyimpanan tiap terminal pengguna (client). Antar pengguna dapat
mengakses data secara langsung tanpa perlu melalui pusat penyimpanan. DBMS ini
memerlukan sistem kontrol yang rumit.
b.
Klasifikasi berdasarkan tujuan DBMS
digunakan yaitu tujuan umum (general purpose) dan tujuan khusus (special purpose). Untuk tujuan umum dapat digunakan untuk berbagai tujuan dengan
memperlakukan data sama menurut penggunaannya contoh aplikasinya adalah DBASE,
ORACLE, FOXBASE dan sebagainya. DBMS tujuan khusus dirancang dan digunakan
untuk keperluan tertentu, sebagai contoh pengelolaan data karyawan pada
perusahaan Asuransi.
3.) PHYSICAL BASED DATA MODEL
Digunakan untuk
menguraikan data pada internal level
Beberapa model yang umum digunakan :
–
Unifying model
–
Frame memory
0 komentar: